Ku biar kalam berbicara
Menghurai maksudnya di jiwa
Agar mudah ku mengerti
Segala yang terjadi Sudah suratan Ilahi
Ku biarkan pena menulis
Meluahkan hasrat di hati
Moga terubat segala
Keresahan di jiwa
Tak pernah ku ingini
Aku telah pun sedaya
Tak melukai hatimu
Mungkin sudah suratan hidupku
Kasih yang lama terjalin
Berderai bagaikan kaca Oh teman,
maafkanlah diriku
C/O : Oh Tuhan
Tunjukkan ku jalan
Untuk menempuhi dugaan ini
Teman, maafkan jika ku melukaimu
Moga ikatan ukhwah yang dibina Ke akhirnya
Aku tidak kan berdaya Menahan hibanya rasa
Kau pergi meninggalkan diriku
Redhalah apa terjadi
Usahlah kau kesali
Mungkin ada rahmat yang tersembunyi
Saturday, March 21, 2009
Sunday, March 15, 2009
putrajaya!!!!!...tunggu aku....
31hb ni aku kne lapor diri kat putrajaya......sedih pun de....tinggal mak sorang2 kat umah...nsb bek akak n abang aku dekat...leh tgk2 kan mak...bukan aku suke keje jauh2 ni....tp nak wat cane kan....kat situ dapatnye... takpe la yang penting dapat restu mak aku......
Friday, March 13, 2009
Dosa yang Lebih HEBAT dari ZINA
Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahawa dia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala dia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s terkejut."Saya takut mengatakannya." jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.Maka perempuan itupun terpatah bercerita,"Saya ......telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan,"Dari perzinaan itu saya pun......lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya....... Cekik lehernya sampai......tewas", ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang dia mengherdik perempuan tersebut. "Nyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terhantuk-hantuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus ke mana lagi hendak mengadu. Bahkan dia tidak tahu mahu dibawa ke mana lagi kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahawa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,"Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina Dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril."Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?" " Ada !" jawab Jibril dengan tegas."Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran."Orang yang meninggalkan solat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina.Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusyuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyedari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti mereka seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertaubat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh bererti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mahu menerima kedatangannya.Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan solat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi Dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan solat sehingga terlewat waktu, Kemudian dia mengqadanya, maka dia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 Hari, sedangkan satu Hari di akhirat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.Dasyatnya azab neraka.Demikianlah kisah Nabi Musa Dan wanita pezina Dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi Kita Dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban solat dengan istiqamah.Insyallah.
Fastakim Kama Umirta
Fastakim Kama Umirta
Mimpi Rasulullah S.A.W
Mimpi adalah sesuatu yang sering dialami oleh setiap manusia terutamanya di waktu sedang tidur. Adakala mimpi itu buruk dan ada pula yang baik. Apabila bermimpi sesuatu yang baik seperti sedang membaca Al-Quran,solat, disanjung orang dan seumpamanya, ucapkanlah syukur dan memuji Tuhan. Sebaliknya jika ia mengerikan dan menakutkan sehingga membuat kita keluh kesah, segeralah mengucap istighfar dan memohon keampunan kepada Allah SWT.
Kadang-kadang mimpi itu akan menjadi kenyataan dan kadang-kadang ianya hanyalah mainan tidur. Ulama-ulama dan wali Allah sering dapat melihat alam ghaib seperti suasana di dalam kubur (seksa dan nikmat) melalui mimpi. Petikan dari sebuah hadis yang telah disebut oleh Imam As Sayuthi, Al Tabrani,Al Hakim At Termizi dan Al Isfahani dalam kitab mereka yang bermaksud:
1) Sesungguhnya aku telah mengalami mimpi yang ajaib malam kelmarin. Aku telah melihat seorang dari umatku telah didatangi oleh Malaikat Maut untuk mengambil nyawa, maka malaikat itu telah terhalang oleh ketaatannya kepada kedua ibu bapanya.
2) Aku melihat juga seorang dari umatku telah disediakan untuk menerima seksa kubur, maka dia telah diselamatkan oleh kesan wuduknya.
3) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang dikerumuni oleh syaitan-syaitan, maka ia telah dibebaskan dari bahayanya oleh berkat zikrullah.
4) Aku melihat juga seorang dari umatku diseret oleh Malaikat Azab maka segera muncul solatnya serta melepaskannya dari azab tersebut.
5) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang ditimpa dahaga yang teramat sangat, setiap ia mendatangi sesuatu perigi, dihalang untuk meminumnya, maka segera datang puasanya serta memberinya minum hingga ia merasa puas.
6) Aku melihat juga seorang dari umatku yang mengunjungi kumpulan para nabi, yang ketika itu sedang duduk berkumpul-kumpul, setiap kali dia mendekati mereka, dia diusir dari situ, maka menjelmalah mandi junubnya sambil memimpinnya ke kumpulan itu seraya menunjukkan supaya duduk di sisiku.
7) Aku melihat juga seorang dari umatku dikabusi oleh suasana gelap, di hadapannya gelap, di kanannya gelap, di kirinya gelap, di atasnya gelap, di bawahnya juga gelap, sedang ia dalam keadaan bingung. Maka datanglah pahala haji dan umrahnya, lalu mengeluarkan dari suasana gelap-gelita itu lalu memasukkannya ke dalam suasana terang-benderang.
8) Aku melihat juga seorang dari umatku berbicara kepada Mukminin, akan tetapi tidak seorang pun dari mereka yang mahu berbicara dengannya, maka menjelmalah silaturrahimnya seraya menyeru orang-orang itu, katanya:"Wahai kaum Mukminin sambutlah bicaranya," lalu mereka pun berbicaralah dengannya.
9) Aku melihat seorang dari umatku sedang menepis-nepis bahang api dan percikannya dari mukanya, maka segera datanglah pahala sedekahnya lalu melindungi muka dan kepalanya dari bahaya api itu.
10) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang diseret oleh Malaikat Zabaniah ke merata tempat, maka menjelmalah Amar Makruf dan Nahimunkar seraya menyelamatnya dari cengkaman neraka serta menyerahkannya pula kepada Malaikat Rahmat.
11) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang merangkak-rangkak, antaranya dengan Tuhan dipasang tabir, maka menjelmalah budi pekerti seraya memimpinnya sehingga dibuka pemisah tadi dan masuklah ia ke hadrat Allah Taala.
12) Aku melihat juga seorang dari umatku terheret ke sebelah kiri oleh buku catatannya, maka menjelmalah perasaan kepada Allah menukarkan tujuan buku catatan itu ke arah kanan.
13) Aku melihat juga seorang dari umatku terangkat timbangannya, maka menjelmalah anak-anaknya yang meninggal sewaktu kecil lalu menekan timbangan itu sehingga menjadi berat.
14) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang berdiri di pinggir Jahanam, maka menjelmalah perasaan gerunnya terhadap seksa Allah Taala lalu membawa jauh dari tempat itu.
15) Aku melihat juga seorang dari umatku terjerumus ke dalam api neraka, maka datanglah air matanya yang mengalir kerana takut kepada Allah Taala lalu menyelamatkanya dari api neraka itu.
16) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang meniti sirat manakala seluruh tubuhnya bergoncang seperti bergoncangnya dedaun yang ditiup angin, maka menjelmalah baik sangkanya terhadap Allah Taala lalu mententeramkan kegoncangan itu lalu dengan mudah meniti hingga ke hujung titian itu.
17) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang meniti atas titian sirat, kadangkala ia merangkak dan kadangkala ia meniarap, maka menjelmalah solat menyeru kepadaku lalu aku memimpin tangannya dan mengajaknya berdiri dan meniti hingga ke penghujung titian itu.
18) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang hampir tiba di pintu syurga, tiba-tiba pintu-pintunya ditutup, maka menjelmalah penyaksiannya bahawa tiada Tuhan melainkan Allah lalu membukakan pintu-pintu syurga itu untuknya sehingga ia boleh memasukinya.
19) Aku melihat ada ramai orang yang digunting-gunting lidahnya, maka aku bertanya kepada Jibril siapakah mereka itu, maka Jibril menjawab:"Mereka itulah orang-orang yang suka 'membawa mulut' ke sana ke mari."
20) Aku melihat juga orang-orang yang digantung dengan lidah-lidah mereka, maka aku bertanya Jibril siapakah mereka itu, maka Jibril menjawab: "Mereka itulah orang-orang yang melempar tuduhan terhadap kaum Mukminin dan Mukminat dengan tuduhan tanpa bukti dan palsu."
Kadang-kadang mimpi itu akan menjadi kenyataan dan kadang-kadang ianya hanyalah mainan tidur. Ulama-ulama dan wali Allah sering dapat melihat alam ghaib seperti suasana di dalam kubur (seksa dan nikmat) melalui mimpi. Petikan dari sebuah hadis yang telah disebut oleh Imam As Sayuthi, Al Tabrani,Al Hakim At Termizi dan Al Isfahani dalam kitab mereka yang bermaksud:
1) Sesungguhnya aku telah mengalami mimpi yang ajaib malam kelmarin. Aku telah melihat seorang dari umatku telah didatangi oleh Malaikat Maut untuk mengambil nyawa, maka malaikat itu telah terhalang oleh ketaatannya kepada kedua ibu bapanya.
2) Aku melihat juga seorang dari umatku telah disediakan untuk menerima seksa kubur, maka dia telah diselamatkan oleh kesan wuduknya.
3) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang dikerumuni oleh syaitan-syaitan, maka ia telah dibebaskan dari bahayanya oleh berkat zikrullah.
4) Aku melihat juga seorang dari umatku diseret oleh Malaikat Azab maka segera muncul solatnya serta melepaskannya dari azab tersebut.
5) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang ditimpa dahaga yang teramat sangat, setiap ia mendatangi sesuatu perigi, dihalang untuk meminumnya, maka segera datang puasanya serta memberinya minum hingga ia merasa puas.
6) Aku melihat juga seorang dari umatku yang mengunjungi kumpulan para nabi, yang ketika itu sedang duduk berkumpul-kumpul, setiap kali dia mendekati mereka, dia diusir dari situ, maka menjelmalah mandi junubnya sambil memimpinnya ke kumpulan itu seraya menunjukkan supaya duduk di sisiku.
7) Aku melihat juga seorang dari umatku dikabusi oleh suasana gelap, di hadapannya gelap, di kanannya gelap, di kirinya gelap, di atasnya gelap, di bawahnya juga gelap, sedang ia dalam keadaan bingung. Maka datanglah pahala haji dan umrahnya, lalu mengeluarkan dari suasana gelap-gelita itu lalu memasukkannya ke dalam suasana terang-benderang.
8) Aku melihat juga seorang dari umatku berbicara kepada Mukminin, akan tetapi tidak seorang pun dari mereka yang mahu berbicara dengannya, maka menjelmalah silaturrahimnya seraya menyeru orang-orang itu, katanya:"Wahai kaum Mukminin sambutlah bicaranya," lalu mereka pun berbicaralah dengannya.
9) Aku melihat seorang dari umatku sedang menepis-nepis bahang api dan percikannya dari mukanya, maka segera datanglah pahala sedekahnya lalu melindungi muka dan kepalanya dari bahaya api itu.
10) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang diseret oleh Malaikat Zabaniah ke merata tempat, maka menjelmalah Amar Makruf dan Nahimunkar seraya menyelamatnya dari cengkaman neraka serta menyerahkannya pula kepada Malaikat Rahmat.
11) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang merangkak-rangkak, antaranya dengan Tuhan dipasang tabir, maka menjelmalah budi pekerti seraya memimpinnya sehingga dibuka pemisah tadi dan masuklah ia ke hadrat Allah Taala.
12) Aku melihat juga seorang dari umatku terheret ke sebelah kiri oleh buku catatannya, maka menjelmalah perasaan kepada Allah menukarkan tujuan buku catatan itu ke arah kanan.
13) Aku melihat juga seorang dari umatku terangkat timbangannya, maka menjelmalah anak-anaknya yang meninggal sewaktu kecil lalu menekan timbangan itu sehingga menjadi berat.
14) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang berdiri di pinggir Jahanam, maka menjelmalah perasaan gerunnya terhadap seksa Allah Taala lalu membawa jauh dari tempat itu.
15) Aku melihat juga seorang dari umatku terjerumus ke dalam api neraka, maka datanglah air matanya yang mengalir kerana takut kepada Allah Taala lalu menyelamatkanya dari api neraka itu.
16) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang meniti sirat manakala seluruh tubuhnya bergoncang seperti bergoncangnya dedaun yang ditiup angin, maka menjelmalah baik sangkanya terhadap Allah Taala lalu mententeramkan kegoncangan itu lalu dengan mudah meniti hingga ke hujung titian itu.
17) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang meniti atas titian sirat, kadangkala ia merangkak dan kadangkala ia meniarap, maka menjelmalah solat menyeru kepadaku lalu aku memimpin tangannya dan mengajaknya berdiri dan meniti hingga ke penghujung titian itu.
18) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang hampir tiba di pintu syurga, tiba-tiba pintu-pintunya ditutup, maka menjelmalah penyaksiannya bahawa tiada Tuhan melainkan Allah lalu membukakan pintu-pintu syurga itu untuknya sehingga ia boleh memasukinya.
19) Aku melihat ada ramai orang yang digunting-gunting lidahnya, maka aku bertanya kepada Jibril siapakah mereka itu, maka Jibril menjawab:"Mereka itulah orang-orang yang suka 'membawa mulut' ke sana ke mari."
20) Aku melihat juga orang-orang yang digantung dengan lidah-lidah mereka, maka aku bertanya Jibril siapakah mereka itu, maka Jibril menjawab: "Mereka itulah orang-orang yang melempar tuduhan terhadap kaum Mukminin dan Mukminat dengan tuduhan tanpa bukti dan palsu."
MAULIDUR RASUL
PENGENALAN
Sambutan memperingati Maulid (kelahiran) Nabi Muhammad S.A.W. bukanlah suatu perkara yang asing di dalam masyarakat kita. Tanggal 12 Rabiulawal setiap tahun inilah umat Islam akan memenuhi ruang masjid ataupun kawasan-kawasan terpilih untuk menyambut Maulidul Rasul dengan diadakan pelbagai acara seperti: Membaca al-Quran dan berceramah mengenai sirah baginda S.A.W. ataupun beselawat serta berzanji dan pelbagai acara lagi dan pada akhirnya kadang-kala diadakan sedikit jamuan. Mimbar-mimbar Jumaat juga tidak terlepas dari berkhutbah dengan penuh bersemangat untuk menyatakan cintanya umat ini terhadap baginda S.A.W.Jika kita lihat sirah baginda S.A.W. maka kita dapati bahawa Rasulullah S.A.W. tidak pernah merayakan ulangtahun hari kelahirannya secara khusus sepertimana yang kita lihat pada waktu ini. Namun baginda hanya berpuasa pada hari Isnin kerana baginda dilahirkan pada hari itu. Dan perkara ini berlarutan (tidak merayakan sambutan Maulidur Rasul) sehinggalah selepas 300 tahun baginda wafat.Pelbagai kenyataan dan kajian telah dinyatakan (berlaku sedikit khilaf) mengenai tarikh sebenar dan siapakah yang mula-mula mengadakan sambutan Maulidur Rasul ini. Di antaranya dikatakan bahawa bermula sambutan Maulidur Rasul ini secara besar-besaran pada zaman Fatimiyah di Mesir di bawah penguasa Muiz Lidinillah (memerintah sekitar tahun 341 H hingga 365 H). Dan pendapat lain ada menyatakan bahawa Sultan Atabeq Nuruddin (meninggal pada 569 H) adalah penguasa yang pertama merayakan Maulidur Rasul. Sebahagian ahli sejarah pula menyatakan bahawa Sultan Salahuddin Al-Ayubi adalah tokoh yang pertama merayakan Maulidur Rasul ini (namun pendapat ini disangsikan oleh pelbagai pihak). Pendapat lain lagi mengaitkan Abu Said Kaukabri bin Zainuddin Aly bin Baktikin sebagai orang pertama merayakan Maulidur Rasul ini.
KEPUTRAAN NABI MUHAMMAD S.A.W.
Adapun nasab keturunan baginda S.A.W. adalah: Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutalib bin Hashim bin Abdul Manaf. Dikatakan bahawa nasib baginda S.A.W. ini sampai kepada Nabi Ismail A.S.Nabi Muhammad S.A.W. lahir pada tahun Gajah iaitu tahun tentera Abrahah melanggar masuk untuk menyerang dan menawan kota Makkah. Namun percubaan untuk menawan Kaabah ini menemuni jalan kegagalan apabila Allah Taala mengantar sekumpulan burung Ababil untuk memusnahkan angkatan tentera Abrahah itu dalam sekelip mata sahaja. Mengikut pendapat yang paling hampir bahawa baginda S.A.W. telah dilahirkan pada 12 Rabiulawal tahun itu (terdapat juga beberapa pendapat lain lagi).Baginda S.A.W. adalah seorang yatim ketika dilahirkan. Bapanya wafat ketika usia baginda S.A.W. dua tahun dalam kandungan ibunya. Setelah dilahirkan baginda S.A.W. dipelihara oleh datuknya Abdul Mutalib kemudian disusukan oleh Halimah binti Abi Zuwaib dari puak Bani Saad Bakri.Kampung Bani Saad pada ketika itu mengalami kemarau yang teruk. Setelah sampai Nabi Muhammad S.A.W. untuk menyusu maka kampung tersebut berubah dari sebuah kampung yang tandus kepada sebuah kampung yang subur lagi menghijau. Di kampung ini jugalah baginda S.A.W. telah dibedah perut oleh malaikat ketika usia baginda lima tahun. Ini adalah di antara keberkatan dan mukjizat baginda S.A.W. yang telah dikurniakan oleh Allah Taala.Ibu baginda S.A.W. telah wafat ketika usia baginda enam tahun. Ini menyebabkan baginda S.A.W. menjadi yatim piatu. Kemudian baginda dipelihara dan dididik pula oleh datuknya Abdul Mutalib sehingga usia baginda lapan tahun. Setelah datuknya meninggal dunia baginda dipelihara oleh bapa saudaranya Abu Talib.
PANDANGAN ULAMA TERHADAP MAULID
Pendapat Pertama:Merayakan Maulidul Rasul adalah haram.
Pendapat Kedua:Perayaan sambutan Maulidur Rasul adalah boleh.
ANTARA HUJJAH PENDAPAT YANG MEMBOLEHKAN
Di sini saya tidaklah bercadang untuk menyatakan kedua-dua hujjah (yang membolehkan dan yang mengharamkan) akan tetapi saya cuma mendatangkan hujjah dari pihak yang membenarkan sahaja. Ini kerana saya berpegang dengan pendapat yang mengatakan sambutan Maulidur Rasul adalah boleh selagimana tidak terdapat perkara-perkara mungkar di dalamya. Di sini saya bawakan beberapa hujjah yang menyokong kenyataan saya ini:
Pertama:
Al-Hadis bermaksud: Diringankan Abu Lahab pada tiap-tiap hari Isnin dengan sebab dia membebaskan hambanya Thaubiyah kerana menggembirakannya dengan kelahiran al-Mustafa S.A.W. (Riwayat al-Bukhari).
Kegembiraan seorang penentang Islam di atas kelahiran Rasulullah S.A.W. dapat meringankan siksanya di neraka pada setiap hari Isnin. Jika orang kafir yang di neraka juga diringankan siksanya kerana kegembiraan menyambut kelahiran baginda S.A.W. maka apatah lagi orang Islam yang bergembira dengan kelahiran Rasulullah S.A.W.
Kedua:
Rasulullah S.A.W. sendiri membesarkan hari kelahirannya serta mensyukuri segala nikmat pemberian Allah Taala ke atas baginda pada hari tersebut. Semua ini dilahirkan melalui ibadat puasa sunat baginda S.A.W. pada setiap hari Isnin.Dari Abu Qatadah bermaksud: Sesungguhnya Rasulullah S.A.W. ditanya tentang puasa hari Isnin. Baginda menjawab: Padanya aku dilahirkan dan padanya diturunkan (al-Quran) ke atasku. (Riwayat Muslim).
Ketiga:
Bergembira dengan Rasulullah S.A.W. adalah dituntut.Firman Allah Taala bermaksud:Katakanlah dengan kelebihan Allah dan rahmatNya maka demikian hendaklah mereka bergembira. (Surah Yunus: Ayat 58).Allah Taala menyuruh kita supaya bergembira dengan rahmatNya maka Rasulullah S.A.W. adalah sebesar-besar rahmat.Firman Allah Taala bermaksud:Dan tidaklah Kami utuskan kamu kecuali sebagai rahmat kepada sekalian alam. (Surah Al-Anbiya: Ayat 107).
Keempat:
Maulidur Rasul akan menganjurkan kita untuk sentiasa berselawat dan salam yang sangat dituntut ini kepada baginda S.A.W.Firman Allah Taala bermaksud:Sesungguhnya Allah dan malaikatNya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikkan) kepada Nabi (Muhammad S.A.W), wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya. (Surah al-Ahzab: ayat 56).
Kelima:
Sambutan maulid adalah satu amalan baik yang diterima ulama dan umat Islam di serata tempat. Ia dilakukan di setiap penjuru dunia dan ia tentulah dituntut berdasarkan kaedah yang telah diterima pakai dari sebuah hadis Ibnu Masud:Apa yang dilihat umat Islam baik maka ia juga baik di sisi Allah dan apa yang dilihat umat Islam buruk maka ia juga buruk di sisi Allah. (Riwayat Ahmad).Untuk lebih memahami bolehlah juga merujuk artikel saya sebelum ini bertajuk: Bidaah Satu Erti Yang Disalahgunakan.
ANTARA PENDAPAT ULAMA MENGENAI MAULID
Imam Jalaluddin Al-Sayuti (Lihat kitab: Husnul Maqsad Fi Amal Maulid).
Beliau ditanya tentang hukum perayaan Maulid pada bulan Rabiulawal: Apakah orang yang merayakannya mendapat pahala? Beliau menjawab: Perayaan Maulid pada hakikatnya ialah mengumpulkan kebanyakkan orang untuk membaca beberapa ayat al-Quran. Kemudian menjelaskan jalan-jalan dakwah sejak mula diutuskannya Rasulullah. Acara itu diisi dengan menghidangkan makanan sebelum para hadirin kembali ke tempat masing-masing. Dengan tidak berlebihan saya katakan bahawa perayaan semacam itu tergolong dalam bidaah hasanah yang bila dilakukan akan mendapat pahala. Mereka telah mengagungkan kedudukan Nabi S.A.W. dan menyatakan kesyukuran mereka di atas kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. sebagai penghulu umat.
Syeikh al-Islam Ibnu Taimiyah (Lihat kitab: Iqtidha as-Shirath al-Mustaqin).
Berkata Syeikh Islam Ibnu Taimiyah: Memuliakan Maulid dan merayakannya setiap tahun seperti yang dilakukan oleh sesetengah orang akan mendapat ganjaran pahala daripada Allah Taala kerana niatnya baik dan memuliakan Rasulullah S.A.W.
Terdapat ramai lagi ulama yang turut membolehkan sambutan Maulidur Rasul ini antaranya seperti: Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, Al-Allamah Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, Syeikh Muhammad al-Khazraji, al-Muhaddith Syeikh Dr. Al-Sayyid Muhammad bin al-Sayyid Alawi al-Maliki, Syeikh Atiyah Saqar, Syeikh Prof. Dr. Yusof al-Qaradhawi, Syeikh Prof. Dr. Ali Jumaah dan lain-lain lagi.
PERINGATAN PENTING
Kaedah Fiqhiyah menyatakan bermaksud:
Tidak boleh dibantah sesuatu hukum yang berlaku khilaf di kalangan fuqaha. Hanya yang boleh dibantah ialah perkara mungkar yang disepakati oleh para ulama di atas pengharamannya. (Sila lihat kitab al-Asybah Wa al-Nazair Fi Qawaid Wa Furu Fiqh al-Syafiiyah karangan Imam Jalaluddin Al-Sayuti).Maksud kaedah ini (di atas) secara lebih jelas ialah kita tidak boleh menafikan, membantah, atau menuduh bidaah lagi sesat dan sebagainya kepada orang lain yang memilih salah satu pendapat dalam perkara agama yang berlaku perselisihan pendapat ulama padanya. Malangnya jika dilihat fenomena hari terdapat segelintir golongan yang menceburi lapangan dakwah Islamiah menyanggah kaedah ini. Mereka dengan sewenang-wenangnya mengeluarkan perkataan yang kesat kepada orang yang berpegang dengan perkara khilafiyyah yang tidak sealiran dengan mereka dengan mengkafirkan, memfasiqkan dan membidaahkan golongan tersebut. Malah mereka hanya menyeru orang lain supaya memahami dan menerima pendapat mereka sahaja sedangkan mereka tidak melihat terlebih dahulu keadaan tempat dan suasana pada ketika itu. Inilah antara masalah terbesar yang menimbulkan banyak kesan negatif kepada umat Islam semenjak sekian lama.
PENUTUP
Suka saya mengambil kata-kata al-Muhaddith Syeikh Dr. Al-Sayyid Muhammad bin al-Sayyid Alawi al-Maliki seperti berikut:
Bahawa sesiapa yang hendak menolak perayaan ini atau perhimpunan mengingati Maulidur Rasul atau merayakan kelahirannya atau kehidupannya pada musim tertentu dengan alasan para salaf tidak pernah melakukannya maka alasan itu bukanlah satu dalil yang boleh diterima bahkan ia tidak berdalil langsung. Di sini saya ingin menyeru kepada semua umat Islam agar sentiasa mengingati serta mendalami sirah baginda S.A.W. dan mengambil pengajaran daripadanya. Sayangilah dan hormatilah baginda S.A.W.-----* buluh adalah nama pena bagi
Ustaz Rashidi, salah seorang moderator agama iLuvislam. Beliau aktif menulis dalam blog peribadinya, http://buluh.iluvislam.com
diambil dari laman iluvislam.com
Sambutan memperingati Maulid (kelahiran) Nabi Muhammad S.A.W. bukanlah suatu perkara yang asing di dalam masyarakat kita. Tanggal 12 Rabiulawal setiap tahun inilah umat Islam akan memenuhi ruang masjid ataupun kawasan-kawasan terpilih untuk menyambut Maulidul Rasul dengan diadakan pelbagai acara seperti: Membaca al-Quran dan berceramah mengenai sirah baginda S.A.W. ataupun beselawat serta berzanji dan pelbagai acara lagi dan pada akhirnya kadang-kala diadakan sedikit jamuan. Mimbar-mimbar Jumaat juga tidak terlepas dari berkhutbah dengan penuh bersemangat untuk menyatakan cintanya umat ini terhadap baginda S.A.W.Jika kita lihat sirah baginda S.A.W. maka kita dapati bahawa Rasulullah S.A.W. tidak pernah merayakan ulangtahun hari kelahirannya secara khusus sepertimana yang kita lihat pada waktu ini. Namun baginda hanya berpuasa pada hari Isnin kerana baginda dilahirkan pada hari itu. Dan perkara ini berlarutan (tidak merayakan sambutan Maulidur Rasul) sehinggalah selepas 300 tahun baginda wafat.Pelbagai kenyataan dan kajian telah dinyatakan (berlaku sedikit khilaf) mengenai tarikh sebenar dan siapakah yang mula-mula mengadakan sambutan Maulidur Rasul ini. Di antaranya dikatakan bahawa bermula sambutan Maulidur Rasul ini secara besar-besaran pada zaman Fatimiyah di Mesir di bawah penguasa Muiz Lidinillah (memerintah sekitar tahun 341 H hingga 365 H). Dan pendapat lain ada menyatakan bahawa Sultan Atabeq Nuruddin (meninggal pada 569 H) adalah penguasa yang pertama merayakan Maulidur Rasul. Sebahagian ahli sejarah pula menyatakan bahawa Sultan Salahuddin Al-Ayubi adalah tokoh yang pertama merayakan Maulidur Rasul ini (namun pendapat ini disangsikan oleh pelbagai pihak). Pendapat lain lagi mengaitkan Abu Said Kaukabri bin Zainuddin Aly bin Baktikin sebagai orang pertama merayakan Maulidur Rasul ini.
KEPUTRAAN NABI MUHAMMAD S.A.W.
Adapun nasab keturunan baginda S.A.W. adalah: Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutalib bin Hashim bin Abdul Manaf. Dikatakan bahawa nasib baginda S.A.W. ini sampai kepada Nabi Ismail A.S.Nabi Muhammad S.A.W. lahir pada tahun Gajah iaitu tahun tentera Abrahah melanggar masuk untuk menyerang dan menawan kota Makkah. Namun percubaan untuk menawan Kaabah ini menemuni jalan kegagalan apabila Allah Taala mengantar sekumpulan burung Ababil untuk memusnahkan angkatan tentera Abrahah itu dalam sekelip mata sahaja. Mengikut pendapat yang paling hampir bahawa baginda S.A.W. telah dilahirkan pada 12 Rabiulawal tahun itu (terdapat juga beberapa pendapat lain lagi).Baginda S.A.W. adalah seorang yatim ketika dilahirkan. Bapanya wafat ketika usia baginda S.A.W. dua tahun dalam kandungan ibunya. Setelah dilahirkan baginda S.A.W. dipelihara oleh datuknya Abdul Mutalib kemudian disusukan oleh Halimah binti Abi Zuwaib dari puak Bani Saad Bakri.Kampung Bani Saad pada ketika itu mengalami kemarau yang teruk. Setelah sampai Nabi Muhammad S.A.W. untuk menyusu maka kampung tersebut berubah dari sebuah kampung yang tandus kepada sebuah kampung yang subur lagi menghijau. Di kampung ini jugalah baginda S.A.W. telah dibedah perut oleh malaikat ketika usia baginda lima tahun. Ini adalah di antara keberkatan dan mukjizat baginda S.A.W. yang telah dikurniakan oleh Allah Taala.Ibu baginda S.A.W. telah wafat ketika usia baginda enam tahun. Ini menyebabkan baginda S.A.W. menjadi yatim piatu. Kemudian baginda dipelihara dan dididik pula oleh datuknya Abdul Mutalib sehingga usia baginda lapan tahun. Setelah datuknya meninggal dunia baginda dipelihara oleh bapa saudaranya Abu Talib.
PANDANGAN ULAMA TERHADAP MAULID
Pendapat Pertama:Merayakan Maulidul Rasul adalah haram.
Pendapat Kedua:Perayaan sambutan Maulidur Rasul adalah boleh.
ANTARA HUJJAH PENDAPAT YANG MEMBOLEHKAN
Di sini saya tidaklah bercadang untuk menyatakan kedua-dua hujjah (yang membolehkan dan yang mengharamkan) akan tetapi saya cuma mendatangkan hujjah dari pihak yang membenarkan sahaja. Ini kerana saya berpegang dengan pendapat yang mengatakan sambutan Maulidur Rasul adalah boleh selagimana tidak terdapat perkara-perkara mungkar di dalamya. Di sini saya bawakan beberapa hujjah yang menyokong kenyataan saya ini:
Pertama:
Al-Hadis bermaksud: Diringankan Abu Lahab pada tiap-tiap hari Isnin dengan sebab dia membebaskan hambanya Thaubiyah kerana menggembirakannya dengan kelahiran al-Mustafa S.A.W. (Riwayat al-Bukhari).
Kegembiraan seorang penentang Islam di atas kelahiran Rasulullah S.A.W. dapat meringankan siksanya di neraka pada setiap hari Isnin. Jika orang kafir yang di neraka juga diringankan siksanya kerana kegembiraan menyambut kelahiran baginda S.A.W. maka apatah lagi orang Islam yang bergembira dengan kelahiran Rasulullah S.A.W.
Kedua:
Rasulullah S.A.W. sendiri membesarkan hari kelahirannya serta mensyukuri segala nikmat pemberian Allah Taala ke atas baginda pada hari tersebut. Semua ini dilahirkan melalui ibadat puasa sunat baginda S.A.W. pada setiap hari Isnin.Dari Abu Qatadah bermaksud: Sesungguhnya Rasulullah S.A.W. ditanya tentang puasa hari Isnin. Baginda menjawab: Padanya aku dilahirkan dan padanya diturunkan (al-Quran) ke atasku. (Riwayat Muslim).
Ketiga:
Bergembira dengan Rasulullah S.A.W. adalah dituntut.Firman Allah Taala bermaksud:Katakanlah dengan kelebihan Allah dan rahmatNya maka demikian hendaklah mereka bergembira. (Surah Yunus: Ayat 58).Allah Taala menyuruh kita supaya bergembira dengan rahmatNya maka Rasulullah S.A.W. adalah sebesar-besar rahmat.Firman Allah Taala bermaksud:Dan tidaklah Kami utuskan kamu kecuali sebagai rahmat kepada sekalian alam. (Surah Al-Anbiya: Ayat 107).
Keempat:
Maulidur Rasul akan menganjurkan kita untuk sentiasa berselawat dan salam yang sangat dituntut ini kepada baginda S.A.W.Firman Allah Taala bermaksud:Sesungguhnya Allah dan malaikatNya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikkan) kepada Nabi (Muhammad S.A.W), wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya. (Surah al-Ahzab: ayat 56).
Kelima:
Sambutan maulid adalah satu amalan baik yang diterima ulama dan umat Islam di serata tempat. Ia dilakukan di setiap penjuru dunia dan ia tentulah dituntut berdasarkan kaedah yang telah diterima pakai dari sebuah hadis Ibnu Masud:Apa yang dilihat umat Islam baik maka ia juga baik di sisi Allah dan apa yang dilihat umat Islam buruk maka ia juga buruk di sisi Allah. (Riwayat Ahmad).Untuk lebih memahami bolehlah juga merujuk artikel saya sebelum ini bertajuk: Bidaah Satu Erti Yang Disalahgunakan.
ANTARA PENDAPAT ULAMA MENGENAI MAULID
Imam Jalaluddin Al-Sayuti (Lihat kitab: Husnul Maqsad Fi Amal Maulid).
Beliau ditanya tentang hukum perayaan Maulid pada bulan Rabiulawal: Apakah orang yang merayakannya mendapat pahala? Beliau menjawab: Perayaan Maulid pada hakikatnya ialah mengumpulkan kebanyakkan orang untuk membaca beberapa ayat al-Quran. Kemudian menjelaskan jalan-jalan dakwah sejak mula diutuskannya Rasulullah. Acara itu diisi dengan menghidangkan makanan sebelum para hadirin kembali ke tempat masing-masing. Dengan tidak berlebihan saya katakan bahawa perayaan semacam itu tergolong dalam bidaah hasanah yang bila dilakukan akan mendapat pahala. Mereka telah mengagungkan kedudukan Nabi S.A.W. dan menyatakan kesyukuran mereka di atas kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. sebagai penghulu umat.
Syeikh al-Islam Ibnu Taimiyah (Lihat kitab: Iqtidha as-Shirath al-Mustaqin).
Berkata Syeikh Islam Ibnu Taimiyah: Memuliakan Maulid dan merayakannya setiap tahun seperti yang dilakukan oleh sesetengah orang akan mendapat ganjaran pahala daripada Allah Taala kerana niatnya baik dan memuliakan Rasulullah S.A.W.
Terdapat ramai lagi ulama yang turut membolehkan sambutan Maulidur Rasul ini antaranya seperti: Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, Al-Allamah Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, Syeikh Muhammad al-Khazraji, al-Muhaddith Syeikh Dr. Al-Sayyid Muhammad bin al-Sayyid Alawi al-Maliki, Syeikh Atiyah Saqar, Syeikh Prof. Dr. Yusof al-Qaradhawi, Syeikh Prof. Dr. Ali Jumaah dan lain-lain lagi.
PERINGATAN PENTING
Kaedah Fiqhiyah menyatakan bermaksud:
Tidak boleh dibantah sesuatu hukum yang berlaku khilaf di kalangan fuqaha. Hanya yang boleh dibantah ialah perkara mungkar yang disepakati oleh para ulama di atas pengharamannya. (Sila lihat kitab al-Asybah Wa al-Nazair Fi Qawaid Wa Furu Fiqh al-Syafiiyah karangan Imam Jalaluddin Al-Sayuti).Maksud kaedah ini (di atas) secara lebih jelas ialah kita tidak boleh menafikan, membantah, atau menuduh bidaah lagi sesat dan sebagainya kepada orang lain yang memilih salah satu pendapat dalam perkara agama yang berlaku perselisihan pendapat ulama padanya. Malangnya jika dilihat fenomena hari terdapat segelintir golongan yang menceburi lapangan dakwah Islamiah menyanggah kaedah ini. Mereka dengan sewenang-wenangnya mengeluarkan perkataan yang kesat kepada orang yang berpegang dengan perkara khilafiyyah yang tidak sealiran dengan mereka dengan mengkafirkan, memfasiqkan dan membidaahkan golongan tersebut. Malah mereka hanya menyeru orang lain supaya memahami dan menerima pendapat mereka sahaja sedangkan mereka tidak melihat terlebih dahulu keadaan tempat dan suasana pada ketika itu. Inilah antara masalah terbesar yang menimbulkan banyak kesan negatif kepada umat Islam semenjak sekian lama.
PENUTUP
Suka saya mengambil kata-kata al-Muhaddith Syeikh Dr. Al-Sayyid Muhammad bin al-Sayyid Alawi al-Maliki seperti berikut:
Bahawa sesiapa yang hendak menolak perayaan ini atau perhimpunan mengingati Maulidur Rasul atau merayakan kelahirannya atau kehidupannya pada musim tertentu dengan alasan para salaf tidak pernah melakukannya maka alasan itu bukanlah satu dalil yang boleh diterima bahkan ia tidak berdalil langsung. Di sini saya ingin menyeru kepada semua umat Islam agar sentiasa mengingati serta mendalami sirah baginda S.A.W. dan mengambil pengajaran daripadanya. Sayangilah dan hormatilah baginda S.A.W.-----* buluh adalah nama pena bagi
Ustaz Rashidi, salah seorang moderator agama iLuvislam. Beliau aktif menulis dalam blog peribadinya, http://buluh.iluvislam.com
diambil dari laman iluvislam.com
1st time wat blog....
Assalamualaikum....akhirnya aku de blog sendiri....hehehe..asik bace blog orang jek,teringin gak nak blajo2 wat blog....aku kenalkan diri dulu ek...nama aku MOHD SHUKRI BIN MD SAMINGON...membe2 panggil aku ukik jek...nape ukik ek?...tanye mak aku...hehehe...aku anak jati johor...dilahirkan di kawasan felda, iaitu FELDA CHEMPLAK BARAT....kawasan tempat tinggal aku ni terletak di daerah SEGAMAT..jangan tak tau, kampung aku pun ade blog gak....jiran aku yang wat...hehehe....kalau nak tau pasal kampung aku,g la blog ni...www.feldachemplakbarat.blogspot.com....
Subscribe to:
Posts (Atom)